Objective and Key Results atau OKR adalah kerangka kerja manajemen yang membantu organisasi menetapkan, mengkomunikasikan, dan melacak tujuan mereka.
Metode ini pertama kali dipopulerkan oleh Intel dan kemudian diadopsi oleh berbagai perusahaan teknologi besar seperti Google, LinkedIn, dan Twitter.
OKR dikenal karena kemampuannya meningkatkan fokus, penyelarasan, dan produktivitas tim dalam mencapai tujuan strategis.
Nah, dalam artikel kali ini, pelajari bersama apa itu OKR, tujuan penggunaannya, formula penyusunannya, dan contoh implementasinya pada brand besar seperti Gojek, Traveloka, dan dua brand besar lainnya.
Apa Itu OKR?
OKR adalah akronim dari Objectives and Key Results. Pengertian objectives adalah tujuan utama yang ingin dicapai, sedangkan Key Results adalah langkah-langkah konkret yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut survei yang dilakukan Harvard Business Review, perusahaan yang menerapkan OKR mengalami peningkatan produktivitas sebesar 20-25%.
Hal ini sejalan dengan studi lain yang McKinsey lakukan, di mana dalam studi tersebut menunjukkan kalau perusahaan yang menggunakan OKR lebih mungkin mencapai target strategis dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode ini.
Maka bisa dikatakan, pembuatan OKR sebenarnya mendukung pencapaian tujuan yang ambisius dan menantang, namun tetap realistis dan terukur.
Contoh sederhana dari OKR adalah sebagai berikut:
Objective: Meningkatkan penjualan produk A.
Key Results:
- Meningkatkan traffic situs web sebesar 30%.
- Meningkatkan konversi dari pengunjung situs menjadi pembeli sebesar 20%.
- Meluncurkan kampanye iklan digital yang menjangkau 1 juta orang.
4 Tujuan Penggunaan OKR
Penggunaan OKR dalam organisasi memiliki beberapa tujuan utama yang dapat membantu kita meningkatkan kinerja dan mencapai target. Berikut penjelasan lebih detail mengenai tujuan penggunaan OKR:
1. Meningkatkan Fokus dan Prioritas
Dalam lingkungan bisnis yang sering kali penuh dengan banyak tugas dan gangguan, OKR memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dicapai dalam periode waktu tertentu. Hal ini karena sejak awal periode, kita sudah menentukan objective dan key result secara spesifik.
Karena sudah ditentukan sejak awal, kita bisa berfokus pada tujuan utama yang paling penting dan memprioritaskan pekerjaan yang memang akan mendekatkan kita pada pencapaian tujuan.
Jika diterapkan dalam perusahaan, fokus yang terarah seperti ini bahkan bisa mengurangi risiko penyimpangan dari tujuan utama dan memastikan sumber daya perusahaan bisa digunakan secara efisien.
Contoh: Perusahaan teknologi memiliki objective ingin meningkatkan kepuasan pelanggan. Mau tidak mau seluruh tim, mulai dari bagian pengembangan produk hingga layanan pelanggan, akan berfokus pada inisiatif yang mendukung tujuan tersebut, seperti memperbaiki fitur aplikasi atau mempercepat waktu respons customer service.
2. Menyelaraskan Tujuan
OKR memastikan semua anggota tim bekerja menuju tujuan yang sama dan saling mendukung. Penyelarasan ini sangat penting dalam perusahaan di mana berbagai tim dan departemen harus berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dari sini bisa kita artikan kalau OKR memiliki tujuan untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar tim. Di saat yang sama, setiap individu yang terlibat jadi paham kontribusi seperti apa yang perlu diberikan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Contoh OKR perusahaan e-commerce: tim pemasaran, penjualan, dan teknologi dapat memiliki OKR yang saling terkait untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru.
Tim pemasaran mungkin berfokus pada kampanye iklan, tim penjualan pada proses konversi, dan tim teknologi pada pengalaman pengguna di situs web.
3. Transparansi & Akuntabilitas
Dengan OKR, semua orang yang terlibat pada suatu proyek bisa melihat tujuan dan result setiap tim dan individu. Hal ini tentu saja akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Transparansi akan mendorong budaya keterbukaan di mana setiap anggota tim mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh rekan-rekannya dan bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi terhadap tujuan perusahaan.
Selain itu, transparansi dalam OKR memudahkan manajemen mengidentifikasi kemajuan dan hambatan yang dihadapi oleh tim. Data ini nanti bisa kita gunakan untuk memberikan dukungan atau intervensi yang diperlukan untuk memastikan tujuan tercapai.
Transparansi juga memotivasi individu dan tim untuk bertanggung jawab atas hasil kerja karena semua pihak yang terlibat bisa memantau dan mengukur kinerja masing-masing pihak.
4. Mengukur Kemajuan
Setiap key result dalam OKR harus spesifik, terukur, dan memiliki batas waktu. Ini berarti kemajuan terhadap tujuan dapat dipantau secara objektif dengan menggunakan data dan metrik yang relevan.
Pengukuran kemajuan ini membantu kita menilai apakah kita berada di jalur yang benar dalam mencapai tujuan atau tidak. Jika tidak, kita dapat mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Misalnya, perusahaan ritel memiliki key result untuk meningkatkan penjualan online sebesar 20% dalam satu kuartal. Lalu, tim penjualan akan melacak penjualan mingguan atau bulanan untuk melihat apakah mereka mendekati target. Jika tidak, mereka dapat mengevaluasi strategi pemasaran atau promosi dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Pengukuran yang jelas dan teratur membantu kita tetap bisa responsif dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan dan kondisi pasar.
Kesimpulan
OKR adalah alat yang sangat berguna dalam membantu perusahaan maupun individu mencapai tujuan strategis dengan cara yang lebih fokus, selaras, transparan, dan terukur. Nah, untuk bisa membuatnya, pahami dulu Formula Membuat OKR yang Efektif dan Contoh Implementasinya.